DIRJEN TANAMAN PANGAN KEMENTAN-RI HADIRI PANEN RAYA PADI DI KOTA PARIAMAN

Posted on 2023-10-26 00:27:29 | by : sekretariat | 580 kali dibaca | Category: BERITA


KOTA PARIAMAN. Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian Republik Indonesia, Suwandi,  didampingan Deputi I Badan Pangan Nasional, Rustam, melaksanakan panen raya padi di Desa Palak Aneh, Kecamatan Pariaman Selatan, Kota Pariaman. Kegiatan ini juga dihadiri oleh Dinas Perkebunan Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sumatera Barat (Bidang Tanaman Pangan dan UPTD BPSB), Pemerintah Kota Pariaman diwakili Sekretaris Daerah,  Yota Balad, Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Kota Pariaman dan Tokoh Masyarakat setempat. Rabu, 25 Oktober 2023.

Dari data lapangan diperoleh luas hamparan sawah kurang lebih 110 Hektar, dengan produktivitas per Hektarnya 6,5 s,d, 7 ton/Ha GKP. Harga gabah saat ini berkisar Rp. 7.200 - 7.300 per kilonya.

Suwandi menjelaskan menurut data BPS (Badan Pusat Statistik) yang sudah dirilis ternyata dimasa musim kering El Nino yang terjadi saat ini, Provinsi Sumatera Barat luar biasa bisa menghasilkan produksi yang lebih tinggi dibanding tahun lalu. “Saya belajar, apakah kiat dan resepnya supaya bisa direplikasi ke daerah lain”, ungkapnya.

“Untuk luas panen tahun ini di Sumatera Barat juga lebih tinggi hasilnya dan ini bisa dijadikan tantangan, untuk kita semua agar mengevaluasi lebih lanjut langkah-langkah ke depan yang lebih bagus  Selamat untuk Sumatera Barat tetap berkarya dan penuh inovasi. Khusus untuk Kota Pariaman dengan dukungan penuh dari Pemerintah Kota, menghasilkan panen padi dengan harga yang bagus berkisar Rp. 7.300,- per kilo”. tambah Suwandi.

“Selain dari itu, kami dorong pemerintah daerah dan masyarakat untuk mendeteksi dan melaksanakan pola budidaya yang hemat, seperti bagaimana varietas padi yang ditanam bisa berumur pendek, tanpa mengenyampingkan kualitas dan produktivitas dengan menciptakan varietas unggul baru, pemupukan yang hemat dengan pemakaian biosaka, pengendalian hama penyakit dengan biopestisida, dan yang tidak kalah penting menjaga sanitasi,  serta menggunakan pengendalian dengan cara-cara mekanis. Penggunaan kimia sintetis merupakan langkah terakhir yang kita tempuh”, tutupnya. (SL-PWC)