PENANAMAN JAGUNG PERDANA BUKIT PAMEWA, KEPULAUAN MENTAWAI

Posted on 2024-06-25 20:59:49 | by : Atapertanian | 267 kali dibaca | Category: BERITA


MENTAWAI. Dinas Perkebunan Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sumatera Barat (DPTPH-Sumbar) di wakili oleh Ketua Tim Kerja Padi dan Palawija Bidang Tanaman Pangan, Youl Kasmuri Salamanda, menghadiri Penanaman Perdana Jagung Dalam Rangka Ketahanan Pangan di Desa Bukit Pamewa, Kec. Sipora Utara, Kab. Kepulauan Mentawai. (Selasa, 25 Juni 2024).

Acara yang digagas oleh Kepala Desa Bukit Pamewa, Utoyo Ali Rahaman Sinaga, dihadiri oleh Pj. Bupati Kab. Kepulauan Mentawai, Fernando Jongguran Simanjuntak  beserta Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kab. Kepulauan Mentawai.

Dalam pembukaannya Utoyo menjelaskan masyarakatnya mayoritas mempunyai mata pencaharian sebagai kuli atau usaha sejenis, untuk itu ada keinginan untuk pengembangan di sector pertanian salah satu contohnya pengembangan jagung. “Saya mempunyai harapan yang besar kepada Pemerintah Daerah maupun Provinsi untuk saling bahu membahu dan juga pada masyarakat yang ada di Disa Bukit Pamewa ini, sebagai peluang ekonomi baru yang menjanjikan”, ujarnya.

Sementara itu, Pj Bupati Kepulauan Mentawai, dalam sambutannya mengapresiasi kegiatan penanaman jagung ini yang penyediaan bibitnya berasal dari DPTPH-Sumbar. Pengembangan jagung di kepulauan Mentawai ini menjadi sesuatu yang strategis. Saat ini dan ke depan. Kapitalisasi yang besar berupa lahan.  disepakati untuk digarap secara maksimal tidak hanya dibiarkan terlantar atau tidak produktif.

“Kita tidak bisa membiarkan begitu saja tanpa ada upaya untuk mengelolanya menjadi sumber ekonomi yang baru. Untuk itu kita melihat ini sebagai suatu potensi dan coba kita eksplorasi melalui penanaman jagung yang akan kita mulai hari ini. Perlu kita ketahui jagung adalah salah satu komoditi yang cukup penting dengan pangsa pasar yang terbuka.  Kegiatan yang jika dilakukan masif di tengah masyarakat yang akan bisa menjawab permasalahan kita di daerah, seperti kemiskinan ekstrim. Lapangan kerja akan terbuka dan masyarakat bisa mengelola sendiri usaha  jagungnya. Jika ini terjadi permasalahan stunting akan dapat dihindari sedini mungkin karena masyarakat kesejahteraanya meningkat” paparnya.

Youl Kasmuri Salamanda senada dengan hal diatas, “Untuk kedepannya penaman jagung secara simbolis ini sebagai langkah awal dalam menjalin sinergitas antara Pemerintah Provinsi dan Daerah dalam pengembangan jagung didaerah ini, untuk membuka peluang ekonomi masyarakat, dan hal ini tentu didukung oleh kemauan masyarakat untuk memanfaatkan lahannya ke usaha yang lebih produktif”. (PWC)