PERUMUSAN SOLUSI PEMBANGUNAN PERTANIAN DI KAB. DHARMASRAYA

Posted on 2023-11-22 00:09:50 | by : sekretariat | 253 kali dibaca | Category: BERITA


DHARMASRAYA. Pembangunan pertanian merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari pembangunan nasional, yang memiliki warna sentral karena berperan dalam meletakkan dasar yang kokoh bagi perekonomian negara. Hal ini ditunjukkan dari banyaknya penduduk atau tenaga kerja yang bekerja pada sektor pertanian.

Sektor pertanian diharapkan sebagai pemacu pertumbuhan ekonomi, baik sebagai penyedia atau sumber bahan baku industri maupun sektor andalan Indonesia selain minyak dan gas bumi

Salah satu usaha untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional di sector pertanian adalah komoditi pertanian yang dapat meningkatkan kesejahteraan, taraf hidup, serta kemampuan petani dalam sistem agribisnis dengan memanfaatkan keunggulan komparatif berupa iklim, pemakaian benih unggul, kesesuaian dan kualitas lahan, ketersediaan tenaga kerja dan peluang pasar, baik di dalam maupun di luar negeri.

Untuk mencapai hal tersebut, Dinas Perkebunan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sumatera Barat (DPTPH-Sumbar) dipimpin oleh Kepala Dinas, Febrina Tri Susila Putri, S.P., M.Si, Kepala Bidang Tanaman Pangan DPTPH-Sumbar, Dedek Sri Aulia, S.P., M.M., Ketua Tim Kerja Padi Palawija, Youl Kasmuri Salamanda, S.P., M.M., melaksanakan kunjungan ke Dinas Pertanian Kab. Dharmasraya. Dinas Pertanian Kab. Dharmasraya diwakili oleh  Sekretaris Dinas, Epon Ekanedi, SHI., M.Si, Kepala Bidang Penyuluhan, Shanti Virgo Putri, S.Hut, Kepala Bidang Hortikultura, Yenti Hartati, S.P., Kepala Bidang Peternakan,  Drh. Mudya, Kepala Bidang Sarana dan Prasarana, Hendri. S , S.P. Tujuan pertemuan untuk perumusan solusi pembangunan pertanian di Kab. Dharmasraya.

Pertemuan tersebut, menghasilkan point penting yang akan menjadi perhatian bersama, yaitu :memaksimalkan bantuan benih padi dan jagung dan kegiaan display varietas yang dilaksanakan oleh kelompok tani di Kab. Dharmasraya; mengantisipasi secara dini penyakit mulut dan kuku (PMK) dan penyakit Lumpy Skin Disease (LSD) pada bantuan hewan ternak seperti sapi, kambing, ayam, dan itik; pelaksanaan instruksi Menteri Pertanian dalam hal penambahan BOP untuk tenaga penyuluh pertanian; pengembangkan tanaman hortikultura mulai dari bawang merah,cabe, durian,alpukat dan tanaman hortikultura lainnya, selain itu juga pengembangan komoditi perkebunan seperti pinang, kelapa sawit dan karet.

Hasil perumusan point-point diatas akan menjadi bahan untuk pengambilan kebijakan yang tepat sasaran dalam memajukan sector pertanian di Kab. Dharmasraya. Dengan harapan keberhasilan dalam perumusan ini akan bisa diduplikasi ke kabupaten/kota di Sumatera Barat. (PWC)