Padang Pariaman. Dinas Perkebunan Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sumatera Barat menghadiri undangan field day panen padi kelompok tani Sungai Pinang, Nagari Kasang, Kecamatan Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman.

Kegiatan  ini dihadiri oleh Bidang Tanaman Pangan Dinas PTPH Provinsi Sumbar, Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian Padang Pariaman, Camat Batang Anai, BPS Padang Pariaman, POPT, Koordiantor BPP Se-Kabupaten Padang Pariaman, Pihak LSM Field UBI, Bamus, dan Pengurus poktan se-Kecamatan Batang Anai. Kegiatan SL-UBI ini merupakan inovasi sistem budidaya padi dengan metode MTOT (Mulsa Tanpa Olah Tanah), inovasi ini diinisiasi oleh LSM Field UBI dalam rangka kepedulian terhadap lingkungan dan peningkatan pendapatan petani. Program UBI dengan metode MTOT ini telah diperkenalkan di 8 Kabupaten/Kota se Sumbar termasuk kab. Padang Pariaman. Prinsip dasar dari metoda budidaya ini adalah mengurangi biaya pembajakan dalam pengolahan sawah, jerami yang biasanya dibakar dikembalikan ke lahan sawah sebagai sumber hara. Sehingga ini dapat menekan biaya produksi, meningkatkan kesuburan tanah dan mengurangi polusi udara, karena memang saat ini masalah polusi tanah dan udara sudah menjadi persoalan yang global sehingga kita sudah harus aware terhadap hal tersebut.

Dalam exposenya, Sarbaini selaku ketua kelompok tani yang melaksanakan SL menyampaikan terimakasih kepada pemerintah dan LSM field UBI karena ilmu budidaya yang diajarkan ini sangat bermanfaat dan menguntungkan sekali bagi petani, dimana beliau mengatakan "ini adalah cara kasawah bapokok murah,dan  menemukan mutiara yang terpendam dengan teknologi MTOT, karena murah tenaga kerja,murah biaya, hasil meningkat" terbukti dari hasil ubinan yang  didapat 4 ton/ha sebelumnya adalah 3,5-3,9 ton/ha.  Kepala Bidang TP Dinas Pertanian Kabupaten Padang Pariaman Salmiati    mengatakan bahwa Dinas Pertanian Kabupaten  sangat mendukung inovasi dari LSMFfield UBI ini, karena metoda MTOT ini adalah salah satu solusi dari kelangkaan Pupuk Subsidi dan BBM subsidi yang selama ini merupakan masalah bagi petani dalam budidaya padi, dengan adanya metode ini, maka ketergantungan akan faktor tersebut dapat teratasi, dipadukan dengan sistem tanam jarwo sehingga penerapan ini terbukti dapat meningkatkan produksi padi.

Youl K. Salamanda menyampaikan apresiasi kepada pihak-pihak yang mensukseskan kegiatan ini,dimana kegiatan budidaya dengan metode MTOT ini adalah kegiatan yang tepat  untuk meningkatkan produksi dengan menghemat biaya dan ramah lingkungan. Dan menanggapi permintaan  kelompok tani untuk disediakan waring agar tanaman padi terlindungi dari hama burung, Youl menjelaskan bahwa untuk tahun ini tidak masuk dalam anggaran baik APBD maupun APBN namun InshaAllah kedepan akan dipertimbangkan. Dinas PTPH Provinsi Sumbar berharap kegiatan ini berkelanjutan tidak hanya di batang anai,tapi juga dapat di adopsi daerah-daerah lain di Kabupaten Padang Pariaman. (Pengarah Berita : Youl Kasmuri Salamanda, SP., MM, Tim Materi : Devi Wirna, STP., MAP, Lusy Heilda Mailani, SP)