Perbanyakan Benih Kentang Secara Aerponik Pada UPTD BBI TPHP SUMBAR

Posted on 2024-07-19 10:46:32 | by : saidil | 154 kali dibaca | Category:


Perbanyakan Benih Kentang Secara Aerponik

 

Aeroponik berasal dari bahasa Yunani terdiri dari kata aer yang berarti udara dan ponik berasal dari kata ponos yang berarti budidaya/kerja.  Secara harfiah aeroponik artinya bercocok tanam di udara.   Aeroponik dalam bidang pertanian bisa diartikan proses membudidayakan tanaman di lingkungan lingkungan udara atau kabut , sehingga tidak memerlukan tanah atau media agregat . Aeroponik termasuk dalam kategori hidroponik , karena air digunakan dalam aeroponik untuk menyalurkan nutrisi ke tanaman.

Prinsip dasar penanaman aeroponik mencakup menggantung tanaman dalam lingkungan tertutup atau semi tertutup sambil menyemprot akar yang menjuntai dan batang bagian bawah dengan larutan air kaya nutrisi dalam bentuk atomisasi atau semprotan.    Namun tidak semua tanaman dapat dibudidayakan secara aeroponik.  Ada beberapa jenis tanaman yang dapat diperbanyak secara aeroponik yaitu : selada, stroberi, tomat, terong dan kentang.

Di dalam sistem aeroponik, tanaman tidak diberi media untuk tumbuhnya akar, melainkan dibiarkan terbuka, menggantung pada suatu tempat yang dijaga kelembabannya. Dengan teratur, akar dan tubuh tanaman yang terbuka ini disemprot dengan larutan pupuk yang mengandung nutrisi tanaman.  Karena akar tumbuhan dibiarkan terbuka, maka pengambilan oksigen menjadi jauh lebih lancar. Dampaknya, metabolisme tumbuhan juga akan berlangsung jauh lebih cepat. Ini berarti, pertumbuhan juga akan berlangsung lebih cepat, hingga tanaman lebih cepat besar dan menghasilkan.

Penerapan teknologi aeroponik ini, sebenarnya sangat sederhana. Pengadaan peralatannya juga mudah. Khusus untuk pembibitan kentang, syarat utama yang dibutuhkan adalah lokasi dengan ketinggian dan suhu udara yang sesuai dengan karakter kentang. Agar suhu udara konsisten dan hama penyakit tak mudah masuk, budidaya dilakukan di dalam screenhouse.

Pada waktu penanaman perlu dilakukan sortasi tanaman terlebih dahulu. Selanjutnya tanaman tersebut dibuka medianya dengan hati-hati agar akar tanaman tidak putus. Tanaman lalu dimasukan ke dalam larutan fungisida yang bertujuan untuk mencegah dari penyakit tanaman.

Tanaman kentang kemudian dimasukkan ke dalam lubang styroform dan dibiarkan tumbuh secara melayang. Jangan lupa menutupnya dengan menggunakan rockwoll atau busa. Sedangkan akar dibiarkan menggelantung tanpa media dan di bawah akar tersedia bak berisi larutan nutrisi (larutan hara). Larutan hara ini dialirkan melalui sprinkler secara otomatis selama 18 jam dalam 1 hari.

Setelah bibit tertanam maka proses pemeliharaan sangat penting agar pertumbuhan tanaman dapat berjalan dengan baik. Pemeliharaan tanaman kentang pada system aeroponik di antaranya adalah mengecek sprinkler agar nutrisin yang disemprotkan berjalan lancar. Daun kentang yang sudah menguning dilakukan penyetekan. Bersihkan permukaan styroform dari daun-daun kentang yang sudah mengering. Untuk menjaga agar tanaman kentang tidak roboh dapat diberi ajir

Tanaman kentang aeroponik memasuki masa pemanenan sekitar sekitar umur 50 hari atau telah nampak tanda-tanda panen yaitu hampir seluruh daun kentang pertumbuhannya menurun. Tiap satu tanaman kentang rata-rata mampu menghasilkan 30 umbi kentang.

Berikut beberapa keuntungan perbanyakan kentang secara aeroponik adalah sevbagai berikut :

  1. Tidak mememrlukan tempat yang luas seperti perbanayakn dengan cara konvensional
  2. Budidaya tanaman tidak tergantung pada kondisi iklim
  3. Serangan OPT dapat diminimalisir/dikendalikan
  4. Benih yang dihasilkan mempunyai sifat yang lebih seragam dan dapat diproduksi secara massal,
  5. Produksi lebih tinggi karena tiap 1 benih mampu menghasilkan 30 umbi, sedangkan pada konvensional maksimal 5 umbi

SDM/tenaga kerja yang dibutuhkan tidak sebanyak pada perbanyakan dengan konvensional.

Invonasi UPTD BBI TPHP Sumbar
Hubungi
Email : balaibenihbbi@yahoo.co.id