DPTPH SUMBAR FASILITASI PERTEMUAN USAHA BISNIS KELOMPOK PENGOLAHAN HASIL TANAMAN PANGAN DENGAN PELAKU USAHA

Posted on 2023-11-16 20:39:21 | by : sekretariat | 193 kali dibaca | Category: BERITA


PADANG. Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Perkebunan Tanaman Pangan  dan Hortikultura Provinsi Sumatera Barat (DPTPH-Sumbar), Dedek Sri Aulia, S.P., M.M., membuka acara Pertemuan Usaha Bisnis  Kelompok Pengolahan Hasil Tanaman Pangan yang diadakan selama dua hari mulai tanggal 16 s.d. 17 November 2023, di ZHM Premiere By Grand Zuri Hotel, Padang.

Ketua Panitia, Kalterina, S.P, M.M., dalam laporannya menyampaikan kegiatan ini dalam rangka memperluas peluang pasar hasil olahan komoditi tanaman pangan unggulan di Provinsi Sumatera Barat menuju kegiatan ekspor dan atau substitusi impor komoditi tanaman pangan. Narasumber berasal dari Instansi dan Offtaker terkait, seperti dari DPTPH-Sumbar, Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Sumatera Barat, Hotel Grand Zuri, UMKM Senior Ganepo, Budiman Swalayan dan Ummi Aufa Hakim. Peserta sebanyak 100 orang terdiri dari Kepala Bidang/Seksi Kabupaten/Kota, IWAPI, dan Kelompok Usaha Pengolahan Hasil (UPH). Output diakhir acara diharapkan akan terjadi MOU pemasaran antara UPH dengan offtaker atau pelaku usaha.

Dedek Sri Aulia, S.P., M.M., dalam sambutannya menjelaskan kegiatan ini dilatarbelakangi dari hasil pertanian tanaman pangan banyak mengalami kerusakan sebelum dikonsumsi, hal ini dikarenakan hasil panen yang melimpah hanya dijual oleh petani dalam bentuk segar saja tanpa ada proses penanganan yang baik,. penanganan yang tidak benar dan tidak tepat  dapat mengakibatkan kerusakan/kerugian yang cukup tinggi karena sifat hasil pertanian yang mudah rusak. Hal ini juga menyebabkan hasil penjualan dari hasil pertanian tersebut tidak maksimal.

“Mengurangi jumlah kerusakan  hasil dan menambah nilai jual dari hasil  pertanian tanaman pangan yang jadi tujuan dari diadakannya acara ini, sehingga keuntungan mengolah hasil pertanian bisa memperpanjang waktu dan jumlah persediaan, memudahkan dalam penyimpanan dan distribusi”, tambah Dedek.

“Meningkatkan nilai tambah ekonomis dan nilai tambah sosial, mengurangi tingkat kerugian, mengurangi pencemaran lingkungan dan pengolahan limbah, sehingga peningkatan mutu, kebersihan, bahan baku yang bagus tidak terkontaminasi, keterjaminan kontiniutas produksi dari segi jumlah dan waktu serta harga, yang disesuaikan dengan lingkungan dan daya beli konsumen”, tutupnya. (PWC)