DPTPH-SUMBAR SALURKAN BANTUAN PAKAIAN LAYAK PAKAI KEPADA KORBAN BANJIR

Posted on 2024-03-14 21:00:48 | by : sekretariat | 186 kali dibaca | Category: BERITA


PADANG. Dinas Perkebunan Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sumatera Barat (DPTPH-Sumbar) menyalurkan bantuan pakaian layak pakai kepada korban banjir di Sumatera Barat. Penyerahan dilaksanakan oleh Kepala Subbag UP DPTPH-Sumbar, Yanuar, SP di Sekretariat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPDP) Sumatera Barat, Kamis, 14 Maret 2024.

Seperti dilansir di halaman web https://www.bnpb.go.id/berita/update-banjir-dan-longsor-di-sumbar-19-orang-meninggal-dan-7-orang-hilang, Banjir dan longsor yang terjadi di wilayah Sumatra Barat sejak Kamis (7/3) telah menelan korban jiwa sebanyak 19 orang meninggal dunia, 2 orang luka-luka dan 7 orang hilang. 

Berdasarkan informasi dari Pusat Pusat Pengendalian Operasi (PUSDALOPS) BNPB, wilayah Kota Padang sebanyak 10.150 kk/35.299 Jiwa terdampak. Kabupaten Pesisir Selatan sebanyak 16 Jiwa meninggal, 7 Jiwa hilang, dan 25.794 KK terdampak banjir. Kabupaten Padang Pariaman sebanyak 3 orang meninggal dunia, 2 orang luka-luka dan sebanyak 800 KK / 2958 jiwa terdampak. Kota Solok sebanyak 238 KK / 813 jiwa terdampak. Kabupaten Limapuluh Kota sebanyak 24 KK /100 jiwa terdampak. Kabupaten Agam sebanyak 36 KK / 144 jiwa terdampak. Kabupaten Solok sebanyak 10 KK terdampak. Kabupaten Pasaman Barat sebanyak 31 KK terdampak, dan Kabupaten Pasaman sebanyak 191 KK terdampak. 

Dampak Kejadian banjir dan longsor memaksa warga untuk mengungsi. Di wilayah Kota Padang sebanyak 3.734 jiwa mengungsi, Kabupaten Pesisir Selatan sebanyak 29.483 KK / 76.178 jiwa mengungsi, dan Kabupaten Agam sebanyak 49 KK / 209 jiwa mengungsi.

Banjir dan longsor menyebabkan kerugian material di wilayah Sumatera Barat sebanyak 37.265 unit rumah terdampak, 666 rumah rusak, 3 unit rumah hanyut, 26 unit jembatan rusak, 45 unit ibadah terendam, 25 unit sekolah terendam, 13 titik ruas jalan terdampak, 2 unit irigasi rusak, 113 ha lahan terdampak, 300 m2 lahan pertanian terdampak dan 5 unit fasum terdampak. (PWC)