GERAKAN PENGENDALIAN OPT WERENG BATANG COKLAT DENGAN APH BIOINSEKTISIDA METARIZEP (METHARIZIUM ANISOPLIAE DAN BEAUVERIA BASSIANA) DI KELURAHAN BUNGUS BARAT

Posted on 2024-03-18 00:14:24 | by : sekretariat | 1130 kali dibaca | Category: BERITA


PADANG. Gerakan Pengendalian Organisme Penganggu Tanaman (Gerdal OPT) Wereng Batang Coklat dengan pemakaian Agen Pengendali Hayati (APH)  Bioinsektisida Metarizep (Metharizium anisopliae dan Beauveria bassiana) di Kelurahan Bungus Barat Kec. Bungus Teluk Kabung oleh UPTD Balai Perlindungan Tanaman Pangan dan Hortikultura (BPTPH) Dinas Perkebunan Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sumatera Barat (DPTPH-Sumbar), dihadiri oleh Dinas Pertanian Kota Padang, BP3 Padang, Penyuluh Pertanian Lapanagan (PPL) Balai Penyuluhan Pertanian Marapalam dan Gabungangan Kelompok Tani (Gapoktan) setempat. Jumat, 15 Maret 2024.

Petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan  (POPT) Pertama, Desi Ratna, S.Si, menjelaskan untuk Pengendalian OPT dilaksanakan sedini mungkin, serentak  dan ramah lingkungan, merupakan kunci pengamanan produksi pangan.

“ Namun saat ini, hama ini sudah bisa dikendalikan secara biologi dengan memanfaatkan jamur Metharizium dan Beuvaria. Jamur ini akan membentuk lapisan jamur pada bagian tubuh wereng batang coklat akan terinfeksi dan enyebabkan kematian pada hama”, lanjutnya.

METARIZEP adalah bio-insektisida yang mengandung beberapa jenis jamur dan bakteri yang dapat digunakan sebagai pengendali hayati hama khususnya serangga dan berbagai jenis ulat yang ada di tanaman perkebunan dan pertanian.
METARIZEP mengandung 5x107 - 109 cfu/gram bakteri yang terdiri dari ; 1.Jamur Metarizium spp, 2.Bacillus thuringiensis, 3.Jamur Beuvaria bassiana, 4.Jamur Cordyceps sp. Kandungan Utama: Jamur Metarizium spp., biokontrol kumbang tanduk/kumbang badak (Oryctes rhinoceros), Bacillus thuringiensis, biokontrol penghasil racun pencernaan untuk berbagai jenis Ulat (Ulat Kantong, Ulat Api, Ulat Penggerek Batang, Ulat Tentara/Grayak), Jamur Beuvaria bassiana, biokontrol kepinding tanah, thrips dan aphids, Jamur Cordyceps sp., sebagai biokontrol bersifat kontak untuk berbagai jenis ulat.

Sedangkan APH berupa Beauvaria bassiana merupakan cendawan entomopatogen yaitu cendawan yang dapat menimbulkan penyakit pada serangga dan PGPR atau Plant Growth Promoting Rhizobakteri adalah sejenis bakteri yang hidup di sekitar perakaran tanaman. Bakteri tersebut hidupnya secara berkoloni menyelimuti akar tanaman. Bagi tanaman keberadaan mikroorganisme ini akan sangat menguntungkan.

Penggunaan APH Bioinsektisida Metarizep (metharizium anisopliae dan beauveria bassiana)  tidak menimbulkan resistensi terhadap hama sasaran serta aplikasi dapat dicampurkan dengan insektisida kimia (pencampuran dilakukan ketika tingkat serangan hama di lapangan tinggi). (PWC)