DATA KERUGIAN AKIBAT ERUPSI DAN BANJIR LAHAN DINGIN GUNUNG MARAPI, DINAS BUNTAHORT LAKUKAN KUNJUNGAN KE DAERAH TERDAMPAK
Posted on 2024-04-09 15:13:53 | by : Atapertanian | 930 kali dibaca | Category: BERITA
PADANG. Hujan abu akibat erupsi Gunung Marapi diikuti dengan luncuran lahar dingin yang terjadi di sejumlah daerah di sekitar Gunung Marapi, Sumatra Barat, akhir-akhir ini berdampak pada ancaman rusaknya lahan pertanian di wilayah tersebut. Kementerian Pertanian menanggapi surat Gubernur Sumatera Barat perihal Mohon Bantuan Fasilitasi Sarana Produksi Pertanian (saprodi) dengan menugaskan Direktur Perlindungan Hortikultura, Direktorat Jenderal Hortikutura dan Kepala Pusat Standardisasi Instrumen Hortikultura, BSIP untuk melaksanakan rapat dan kunjungan lapangan ke wilayah terdampak. Rapat diadakan di DInas Pangan dan Pertanian Kota Padang Panjang. Senin, 8 April 2024.
Rapat dan kunjungan lapangan diikuti dan dihadiri oleh Kepala Dinas Perkebunan Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sumatera Barat (DPTPH-Sumbar) beserta Kepala Bidang Hortikultura dan Kepala UPTD Balai Perlindungan Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sumatera Barat, Kepala BSIP Sumatera Barat, Kepala Dinas Pertanian Kab. Tanah Datar, Kepada Dinas, Kepada Dinas Pangan dan Pertanian Kota Padang Panjang, Kepala Bidang Hortikultura Dinas Pertanian Kab. Agam, Penyuluh Pertanian dan POPT Kab. Agam dan Kab. Tanah Datar, Wali Nagari dan ketua kelompok terdampak. Kegiatan ini bertujuan untuk mengambil langkah kebijakan yang tepat dalam penanganan masalah tersebut agar dampaknya tidak semakin meluas.
Data luas lahan pertanian terdampak erupsi seluas 3.144,13 Ha dengan rincian ; di Kab. Tanah Datar seluas 2.100 Ha (Hortikultura), Kab. Agam seluas 988,21 Ha (Hortikultura) dan Kota Padang Panjang seluas 55,92 Ha (Hortikultura). Sedangkan untuk data luas terdampak banjir lahan dingin seluas dingin 89,5 Ha dengan rincian di Kab. Tanah Datar seluas 4 Ha (padi), Kab. Agam seluas 84,5 Ha (7,5 Ha hortikultura dan 77 Ha padi) dan di kota Padang Panjang seluas 1 Ha (padi).
Sementara itu, hasil kunjungan lapangan diperoleh kondisi sebagai berikut : 1) Di Kota Padang Panjang tepatnya di Kelurahan Sigando, Kecamatan Padang Panjang Timur terdampak debu erupsi pada tanaman cabe dan daerah Gantiang yang terdampak banjir lahar dingin yang menimpa tanaman padi. 2) Di Kab. Tanah Datar, Aia Angek terdampak erupsi pada Tanaman Cabe dan tomat, yang mengakibatkan daun menjadi keriting dengan buah kerdil. Buah masih bertahan dan kelihatan normal apabila dipanen akan menghitam. 3) Di Kab. Agam, Bukik Batabuah, hamparan tanaman kol/lobak dan sawah yang tertimbun matrial lahar dingin yang cukup parah.
Saat ini, Pemerintah Provinsi Sumatera Barat terus melaksanakan koordinasi dan komunikasi yang intensif dengan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Kabupaten/Kota terdampak untuk mengumpulkan data dan mengidentifikasi kerusakan akibat erupsi dan banjir lahan dingin Gunung Marapi. Berdasarkan data tersebut, pemerintah baru bisa menentukan kebijakan dan langkah tepat untuk mengatasinya. (PWC)