Mentan Tinjau Lahan Pertanian yang Rusak Akibat Banjir Bandang di Agam
Posted on 2024-05-28 15:50:32 | by : saidil anam | 319 kali dibaca | Category: BERITA
Agam, Sumatera Barat — Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, didampingi oleh Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi, meninjau lahan pertanian yang rusak akibat banjir bandang lahar dingin Gunung Marapi di Kabupaten Agam, Sumatera Barat, pada Sabtu, 18 Mei 2024. Selain melakukan peninjauan, Menteri Pertanian juga memberikan bantuan kepada para petani yang terdampak.
Dalam rangkaian kunjungan kerjanya, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengunjungi lahan pertanian yang rusak yang luasnya mencapai 323,65 hektar, tersebar di 10 kecamatan di Kabupaten Agam. Dari total luas lahan yang rusak tersebut, perlu segera dilakukan perbaikan oleh pemerintah pusat dan pemerintah daerah dengan bantuan yang mencapai 33,34 miliar rupiah. Bantuan tersebut terdiri dari Dirjen Tanaman Pangan sebesar 20 miliar rupiah, Hortikultura sebesar 7,4 miliar rupiah, dan PSP sebesar 5,6 miliar rupiah, yang akan digunakan untuk pemulihan sektor pertanian di Sumatera Barat.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyatakan bahwa bantuan dari Kementerian Pertanian harus segera disalurkan ke Sumatera Barat dalam waktu dekat untuk memulihkan sektor pertanian yang rusak, sehingga masyarakat tani bisa kembali beraktivitas dan memproduksi sektor pertanian seperti biasanya.
Di samping itu, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengajak seluruh pihak, termasuk pemerintah daerah serta kelompok tani yang tersebar di seluruh kabupaten dan kota di Sumatera Barat, untuk kembali berproduksi dalam mempertahankan Sumatera Barat sebagai penghasil lumbung pangan nasional.
Gubernur Mahyeldi telah menugaskan Kepala Dinas Perkebunan Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sumatera Barat, Febrina Trisusila Putri, SP, M.Si, untuk memimpin upaya pemulihan lahan pertanian yang terdampak banjir. Febrina menyatakan kesiapan dinasnya untuk membantu masyarakat. "Kami siap memberikan dukungan penuh kepada para petani untuk memulihkan lahan mereka dan memastikan produksi pertanian kembali normal secepat mungkin," ujar Febrina.